BAB I
S E N I
A. KONSEP BUDAYA
Pengertian budaya menurut beberapa tokoh antara lain :
Koentjaraningrat menyatakan kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta
bhuddhayah, bentuk jamak dari budhi
yang berarti “budi” atau “akal” kebudayaan dapat diartikan sebagai
hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Pendapat lain menyatakan kata budaya
sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya adari
budi.
Menurut Rapoport kebudayaan dapat dipandang
sebagai latar bagi suatu tipe manusia yang bersifat normatif bagi kelompok tertentu yang secara tipikal
dan bermakna berbeda dengan kelompok lainnya, yang merupakan latar bagi
perwujudan kelakuan dan karya manusia,
yang memberikan sumbangan bagi terwujudnya
suatu gaya hidup yang memiliki ciri khas.
Secara umum
kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan , kepercayaan, serta
nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia, dan disebarluaskan secara turun
temurun.
Kebudayaan memiliki beberapa unsur yang
membentuknya yaitu : bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem
tegnologi, sistem ekonomi, sistem religi,
dan kesenian.
B. KONSEP SENI
Pengertian
seni menurut para ahli yaitu :
1.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia
Seni mepunyai pengertian (1). Halus, kecil dan halus, tipis dan halus,
lembut dan enak didengar, mungil dan elok; (2). Keahlian membuat karya yang bermutu; (3). Kesanggupan akal
untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa); Orang yang
berkesanggupan luar biasa.
2.
Plato
Seni ialah peniruan terhadap alam, sehingga karya seni meruakan tiruan dari
benuk alam seperti manusia, binatang dan tumbuhan.
3.
Aristoteles
Murid plato ini menambahkan bahwa peniruan terhadap alam itu harus ideal,
serba baik. Misalnya menggambar bentuk harus yang sempurna, membuat patung
manusia harus yang baik (gagah, bagus, cantik)
4.
Suzanne K.
Langer
Kesenian adalah penciptaan
wujud-wujud yang meruakan simbol dari perasaan manusia.
5.
Eksiklopedia
Indonesia
Seni itu meliputi penciptaan dari segalahal atau benda yang karena
keindahan bentuknya orang senang melihatnya atau mendengarnya.
6.
Akhdiat K.
Mihardja
Seni ialah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas
(mencerminkan kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya
mempunyai daya untuk membangkitkan
pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya.
7.
Ki Hajar
Dewantara
Seni itu merupakan perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan
bersifat indah sehnga dapat menggerakan jiwa perasaan manusaia.
Dari pendapat para ahli tentang seni, maka dapat disimpulkan bahwa :
·
Seni merupakan kegiatan ekspresi rohani/ jiwa/ gagasan/
persaan manusia
·
Seni merupakan kemahiran/keterampilan/ kelakuan manusia
yang luar biasa
·
Seni merupakan pencipatakan yang menghasilkan karya.
·
Seni merupakan karya yang memiliki nilai estestis
·
Seni merupakan karya yang memiliki makna simbul.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, seni atau kesenian
merupakan bagian dari kebudayaan, dalam hal ini diartikan sebagai gagasan
manusia yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu sehingga
menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
C. CABANG SENI
Menurut
media yang dipergunakan dan cara menikmatinya, cabang-cabang seni dikelompokkan
menjadi 3 kelompok yaitu :
1.
Seni audio, yaitu
seni yang dinikmati lewat indra pendengaran
2.
Seni Visual, yaitu
seni yang dapat dinikmati melalui indra penglihatan.
3.
Seni audio
Visual, yaitu seni yang dapat dinikmati lewat indra pendengaran
dan penglihatan.
Adapun pembagian seni secara umum berdasarkan penikmatannya adalah sebagai
berikut :
a.
Seni Rupa
Ungkapan Gagasan atau perasaan yang
estetis diungkapkan dan bermakna yang diwujudkan melalui media: titik, garis,
bidang, bentuk,warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan
prinsip-prinsip tertentu.
b.
Seni Musik
Ungkapan Gagasan atau perasaan yang
estetis diungkapkan dan bermakna yang diwujudkan melalui media suara (manusia
maupun alat musik) yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
c.
Seni Tari
Ungkapan Gagasan atau perasaan yang
estetis diungkapkan dan bermakna melalui media gerak , suara, dan rupa yang
ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
d.
Seni Teater
( Drama)
Ungkapan Gagasan atau perasaan yang
estetis diungkapkan dan bermakna yang diwujudkan melalui media suara (manusia
maupun alat musik) yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
e.
Seni
Sastra
Ungkapan Gagasan atau perasaan yang
estetis diungkapkan dan bermakna yang terbentuk dari unsur kata-kata yang
ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
Kata yang disusun berirama disebut puisi dan kata yang tidak berirama
disebut prosa.
BAB II
SENI RUPA
1. UNSUR SENI RUPA
unsur-unsur
seni rupa teridiri dari :
- Titik merupakan unsur rupa yang
paling sederhana. Unsur titik akan
tampak berarti apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar hingga
menjadi bintik.
- Garis merupakan unsur rupa yang
terbuat dari rangkaian titik-titik yang terjalin memanjang menjadi satu. Ada
empat macam garis yaitu garis lurus, garis lengkung, garis patah-patah, dan
garis spiral atau pilin.
- Bidang merupakan unsur rupa yang
terjadi karena pertemuan dari beberapa garis. Ada dua macam jenis bidang yaitu
bidang geometris (beraturan) dipakai dalam ilmu ukur dan bidang non geometris (tidak beraturan) sering ditemui pada bentuk-bentuk alami.
- Bentuk adalah unsur seni rupa yang
terbentuk karena ruang atau volume. Macam-macam bentuk ini yakni : Kubistis,
selindris, bola, limas, prisma, kerucut (semua geometris), dan seni patung,
arsitektur, interior, dan kriya (non geometris).
- Warna merupakan unsur rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna). Warna bisa dibedakan menjadi 3
yaitu :
1). Warna Primer
(pertama) adalah warna dasar, bukan campuran dari warna manapun. Warna primer
ini : merah (magenta), kuning (yellow), biru (cyan)
2). Warna Skunder
(kedua) terbentuk dari dua warna primer. Contohnya: hijau, ungu dan jingga.
3). Warna Tesier
(ketiga) terbentuk dari campuran warna skunder dengan skunder lain atau warna
primer.
- Tekstur merupakan nilai permukaan
suatu benda (halus, kasar, licin, atau lainnya). Secara visual ada dua tekstur.
Tekstur nyata,bila keadaan benda saat dilihat dan diraba sama dan tekstur semu,
bila keadaan benda saat diraba dan dilihat berbeda.
- Gelap Terang merupakan
keadaan suatu bidang yang dibedakan dengan warna tua dan muda yang disebabkan
oleh perbedaan warna atau pengaruh cahaya.
2. CABANG-CABANG SENI RUPA
Menurut
kegunaannya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu :
a.
Seni rupa
murni (Fine Art), merupakan seni rupa yang mengutamakan fungsi keindahan
atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya saja, lebih mengutamakan
ekspresi atau ungkapan jiwa perupanya dibandingkan aspek kegunaannya. Seni
murni berkaitan dengan apresiasi nilai dan estetika seni.
b.
Seni rupa
Terapan/ Pakai (Useful Art/ Apllied art),
merupakan karya seni yang lebih mengutamakan aspek kegunaan atau terapan
dibandingkan dengan nilai seni atau keindahan.
3. UNSUR-UNSUR DIMENSI DALAM KARYA SENI RUPA
Berdasarkan
dimensinya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu :
a.
Karya Seni
rupa dua dimensi (dwimatra) adalah seni rupa yang memiliki ukuran
panjang dan lebar, dan hanya dapat
dinikmati dari satu arah.
Contohnya: sketsa, lukisan, hasil cetak grafis, relief, ilustrasi, drawing/seni gambar, mozaik, kolase, dan
foto, poster spanduk, sticker (gambar
tempel), kain batik, anyaman dan lukisan kaca.
b.
Karya seni
rupa tiga dimensi (trimatra) adalah seni rupa yang memiliki panjang,
lebar, dan ketebalan atau memilki ruang dan dapat dinikmati dari berbagai arah.
Contohnya: patung, kap lampu, wayang golek, guci keramik dan perhiasan
perak. Adapun desain (rancangan) tiga dimensi contohnya desain mobil, benda mainan, dan rumah.
4. PRINSIP SENI RUPA
Prinsip
seni rupa disebut juga kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam berkarya seni
rupa. Prinsip seni rupa ini yaitu :
a.
Kesatuan (unity), unsur-unsur dalam sebuah karya
seni rupa saling bertautan, tidak ada lagi bagian yang berdidri sendiri.
b.
Keseimbangan berarti
kesamaan bobot dari unsur-unsur karya. Secara wujud dan jumlahnya mungkin tidak
sama, tetapi nilainya dapat seimbang. Macam keseimbangan yakni keseimbangan
terpusat/sentral, diagonal, simetris, dan asimetris.
c.
Irama dalam
seni rupa diusahakan lewat penyusunan unsur-unsur yang ada atau pengulangan
dari unsur-unsur yang diatur. Pusat perhatian adalah unsur yang sangat menonjol
atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada disekitarnya. Untuk mencipatakan pusat
perhatian kita dapat menciptakan unsur yang paling dominan.
d.
Keselarasan merupakan
prinsip yang dipakai untuk menyatukan unsur-unsur seni rupa yang berbeda, baik
bentuk maupun warna. Keselarasan bentuk dapat diciptakan melalui penyusunan
bentuk yang saling berdekatan.Keselarasan warna dapat diperoleh dari memadukan
warna baik monokromatis (gradasi warna), analogos (berdekatan dalam lingkaran
warna), maupun komplementer (berlawanan dalam lingkaran warna dari turunan
warna primer yang berbeda).
BAB III
GAMBAR BENTUK
A. KONSEP GAMBAR BENTUK
Menggambar bentuk secara umum merupakan kegiatan menggambar yang objek
gambar nya berupa bentuk benda. Didalam penggambarannya , objek benda tersebut
hendaklah digambar seobjek mungkin. Dalam artian bentuk benda digambarkan secaa
tepat sesuai dengan keadaannnya baik
bentuk maupun warnanya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa gambar bentuk adalah gagasan bentuk
yang diwjudkan diatas bidang gambar melalui kemahiran tangan dengan media
titik, garis, bidang, bentuk warna, tekstur dan gelap terang yang dibuat dengan memperhatikan ketepatan
bentuk dan perspektif proporsi, serta komposisi sehingga menghasilkan karya
yang indah.
B. RAGAM BENTUK
Bentuk benda dapat dibedakan antara bentuk geometris dan non geometris.
Bentuk Geometris merupakan bentuk
beraturan dan bentuk dasar benda. Yaitu : kubus, balok, piramid/limas,
silinder, kerucut dan bola. Sedangkan bentuk nongeometris merupakan bentuk yang tidak beraturan. Bentuk ini
terdapat pada berbagai macam benda alam.
Selain itu benda dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu :
- Bentuk kubistis adalah bentuk-bentuk yang menyerupai kubus atau benda yang bentuk dasarnya kubus dan balok. Contohnya: lemari meja kursi, kardus, kulkas, dan pesawat TV.
- Bentuk silindris adalah benda yang bentuk dasarnya menyerupai silinder atau bulat. Contohnya : gelas, botol, kendi, ember, guci, cangkir, kaleng dan piring.
- Bentuk bebas adalah benda yang bentuknya tidak beraturan atau yang tidak termasuk kubistis dan silidris. Contohnya : Kain, buah-buahan, sayur-sayuran dan busana.
C. PRINSIP MENGGAMBAR BENTUK
- Perspektif
Perspektif merupakan prinsip menggambar bentuk atau melukis corak realis
sesuai dengan tampakan sebenarnya. Yaitu objek gambar yang dekat dengan penggambar akan kelihatan lebih besar,
lebih tinggi dan lebih jelas, sedangkan objek yang jauh dari penggambar akan
tampak lebih kecil, lebih pendek dan kurang jelas. Selain itu menggambar dengan
memperhatikan hukum perspektif berarti juga menggambar dengan pandangan satu
atau dua titik lenyap.
- Proporsi
Proporsi adalah menggambar bentuk perbandingan antara bagian perbagian atau
bagian dengan keseluruhan, objek
gambar yang satu dengan objek gambar yang lain harus tampak wajar. Misalanya :
Gambar cangkir dengan gambar poci, tentu lebih besar poci dari pada cangkir,
akan tampak tidak wajar jika cangkir lebih besar dai pada poci.
- Komposisi
Komposisi diartikan sebagai susunan atau letak objek gambar. Letak objek
gambar yang satu dengan yang lainnya hendaknya tidak berjauhan sehingga tidak
tampak terpisah, bila objek gambar disusun menyatu akan tampak indah.
- Gelap Terang (Halp-Tone)
Gelap terang merupakan perbandingan
objek gambar agar memiliki perbedaan
antara objek gelap dan terang, benda yang terkena cahaya akan tampak terang
sedangkan bagian benda yang tidak terkena cahaya akan tampak gelap. Dalam
menggambar bentuk agar kelihatan realis atau seperti tiga dimensi hendaknya
memperhatikan nada gelap terang atau sering disebut half-tone. Bagian benda yang terang hendaknya diberi warna yang muda atau diberi
warna yang muda atau dibiarkan warna putih kertas, bagian benda yang setengah
terang atau gelap diberi warna sedang atau diarsir sedang, dan bagian benda
yang tampak gelap diberi warna tua atau diarsir warna hitam pekat.
- Bayang-bayang ( shadow)
Benda yang terkena sinar akan menghasilakan bayang-bayang. Bayang-bayang itu
jatuh tidak jauh dari benda yang terkena
cahaya. Dalam menggambar bentuk , peranan bayang-bayang akan menentukan
terciptanya kesan tiga dimensi (realis). Oleh karena itu bayang-bayang walaupun
agak samar harus tetap ada.
Bayang-bayang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : Bayang-bayang awak
bayangan karena sinar, terdapat pada benda tersebut), bayang-bayang langkah
(bayangan benda karena sinar,mengenai benda lain), dan bayang-bayang sendiri
(bayang-bayang benda pada permukaan yang licin).
D. TEKNIK MENGGAMBAR BENTUK
- Linear
Teknik linear merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai
unsur yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.
- Blok
Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar
menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).
- Arsir
Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau
menyilang untuk menentukan gelap terang objek gambar sehingga tampak seperti
tiga dimensi.
- Dusel
Teknik dusel merupakan cara menggambar yang penentuan gelap terang objek gambar menggunakan pensil gambar yang
digoreskan dalam posisi miring (rebah).
- Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan gelap
terang objek gambar menggunakan pensil
atau pena gambar dengan titik-titik.
- Aquarel
Teknik aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan
sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus
pandang.
- Plakat
Teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menggunakan bahan cat poster
atau cat air dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.
E.
MENGGAMBAR
BENTUK
Dalam menggambar bentuk ada dua cara pendekatan yang dapat digunakan yaitu
: Pendekatan dengan model dan pendekatan tanpa model.
- Pendekatan dengan model
Yang dimaksud dengan model adalah benda atau objek yang akan digambar, misalnya kendi, gelas,
buah-buahan kursi, keramik, dan sebagainya.
Menggambar dengan model maksudnya, dalam kegiatan menggambar harus ada
model atau benda sesungguhnya. Dengan adanya model penggambar lebih banyak
memperoleh kemudahan antara lain :
v Objek
gambar lebih jelas
v Tidak
perlu mencari objek gambar
v Penggambar
dapat mengontrol gambar dan model gambar sesering mungkin,
v Ketepatan
sudut gambar lebih terjamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar